Di era digital saat ini, perkembangan bahasa terus berubah dan kerap dipengaruhi oleh tren media sosial, terutama oleh Gen Alpha dan Gen Z. Bahasa gaul ini menarik perhatian karena digunakan secara luas di platform-platform populer seperti TikTok, Instagram, dan Twitter. Istilah seperti “Rizz,” “Sigma,” “Skibidi,” hingga “Fanum Tax” kini menghiasi linimasa dan percakapan sehari-hari anak muda, namun banyak di antaranya yang mungkin masih terdengar asing. Berikut ini adalah beberapa istilah gaul terbaru yang lagi naik daun, lengkap dengan artinya.
1. Rizz
“Rizz” adalah bahasa gaul yang berasal dari kata “charisma” atau karisma. Istilah ini merujuk pada daya tarik seseorang yang mampu memikat atau menarik perhatian orang lain. Seseorang dengan “rizz” biasanya memiliki pesona alami yang membuat orang lain tertarik padanya.
2. Sigma
Istilah “Sigma” sebenarnya bukanlah hal baru, tetapi sekarang mengalami makna yang lebih spesifik. Sigma menggambarkan tipe kepribadian yang independen, misterius, dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain. Seseorang dengan kepribadian sigma dianggap sebagai sosok pemimpin yang tenang, meski tidak selalu tampil mencolok.
3. Skibidi
Kata “Skibidi” sedang menjadi tren di media sosial berkat video TikTok dan konten viral lainnya. Sebenarnya, kata ini tidak memiliki arti khusus, tetapi lebih sebagai ekspresi yang bisa digunakan dalam berbagai konteks, tergantung situasi. Kata ini juga populer berkat video animasi “Skibidi Toilet” di YouTube, sehingga sering dianggap sebagai ekspresi untuk sesuatu yang unik atau aneh.
4. Ohio
Di luar konteks geografi, kata “Ohio” telah mengalami perubahan makna dalam bahasa gaul di media sosial. Ohio digunakan sebagai istilah untuk menggambarkan hal yang buruk atau situasi yang tidak menyenangkan. Asal-usulnya berkaitan dengan meme dan lelucon internet tentang negara bagian Ohio di Amerika Serikat yang digambarkan sebagai tempat yang “aneh” atau “kurang berkembang.”
5. Mewing
Mewing mengacu pada teknik menekan lidah ke langit-langit mulut, yang dipercaya bisa membantu membentuk rahang dan penampilan wajah. Teknik ini dianggap sebagai metode untuk membuat wajah terlihat lebih simetris dan menarik. Selain itu, mewing juga bisa menjadi alasan seseorang untuk menghindari berbicara, terutama saat ingin menutup mulut tanpa alasan lain.
6. Yapping
Yapping adalah istilah yang merujuk pada orang yang berbicara terlalu banyak atau cerewet. Biasanya, istilah ini digunakan untuk menyindir seseorang yang dinilai banyak omong tetapi tidak memberikan substansi penting. Orang yang sering “yapping” seringkali dianggap mengganggu atau kurang bijak dalam berbicara.
7. Gyat
“Gyat” adalah singkatan dari “goddamn,” yang digunakan untuk menunjukkan kekaguman luar biasa. Istilah ini juga bisa menjadi bentuk pujian terhadap seseorang yang memiliki penampilan menarik. Biasanya digunakan dalam situasi informal saat seseorang merasa terpesona oleh sesuatu atau seseorang.
8. Cap
Istilah “Cap” memiliki arti kebohongan atau pernyataan yang dilebih-lebihkan. Dalam konteks media sosial, “No cap” sering digunakan untuk menunjukkan kejujuran. Istilah ini menjadi populer terutama di kalangan anak muda sebagai penegasan bahwa mereka tidak sedang berbohong atau melebih-lebihkan situasi tertentu.
9. Fanum Tax
“Fanum Tax” merujuk pada kebiasaan meminta jatah dari milik orang lain, biasanya makanan. Istilah ini berasal dari nama streamer terkenal, Fanum, yang suka meminta jatah makanan dari teman-temannya dalam siaran live streaming. Penggunaan “Fanum Tax” kini menjadi istilah untuk menggambarkan seseorang yang selalu ingin “mencicipi” atau mengambil sebagian dari milik orang lain.
10. Big L dan Big W
Dalam bahasa gaul, “Big L” dan “Big W” adalah singkatan dari “Lose” dan “Win.” Big L digunakan untuk menunjukkan kekalahan atau hal yang mengecewakan, sementara Big W menandakan kemenangan atau keberhasilan yang memuaskan. Kata-kata ini sering dipakai dalam momen-momen penting di mana seseorang berhasil atau gagal melakukan sesuatu.
Tren Bahasa Gaul Gen Alpha
Istilah-istilah gaul ini mencerminkan kreativitas bahasa yang terus berkembang, khususnya di kalangan Gen Alpha dan Gen Z. Tren bahasa ini muncul berkat pengaruh besar media sosial, di mana konten viral dan live streaming oleh kreator konten berperan penting dalam memperkenalkan dan memopulerkan bahasa gaul.
Penggunaan istilah-istilah ini mencerminkan bagaimana media sosial menciptakan identitas budaya yang unik, di mana setiap generasi terus memperkaya bahasa dengan kata-kata baru yang sesuai dengan karakter dan kebutuhannya.