Penemuan Jasad Bocah yang Mengguncang
Pada tanggal 23 September 2024, masyarakat Cilegon dikejutkan oleh penemuan jasad bocah berusia lima tahun di Pantai Cihara, Kabupaten Lebak, Banten. Jasad bocah tersebut ditemukan dalam keadaan mengenaskan, dengan bekas kekerasan yang jelas terlihat. Kejadian ini langsung memicu keprihatinan dan kemarahan di kalangan masyarakat.
Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menetapkan enam orang sebagai tersangka dalam kasus ini. “Dua tersangka, SA dan EM, berperan melakban korban dan bergantian duduk di atasnya hingga tidak bernafas,” ujar Kapolres dalam konferensi pers. Tindakan ini sangat keji dan menunjukkan tingkat kekerasan yang tidak dapat diterima.
Masyarakat merasa sangat terkejut dan marah atas tindakan kejam ini, yang dilakukan terhadap seorang anak yang tidak berdaya. Banyak yang mempertanyakan bagaimana bisa terjadi hal semacam ini di lingkungan mereka.
Motif dan Rencana Kejam
Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa para pelaku telah merencanakan tindakan kekerasan ini. “Tersangka RH juga berperan mengalihkan perhatian ibu korban saat pelaku SA dan EM melakukan kekerasan,” lanjut Kapolres. Selain itu, tersangka RH terlibat dalam mempersiapkan tas untuk membuang mayat korban.
Setelah membunuh bocah tersebut, para pelaku mencoba menghilangkan jejak dengan cara membuang jasadnya ke dalam kontainer dan memasukkannya ke dalam tas. Mereka kemudian melemparkan tas tersebut ke Pantai Cihara. “Mereka bahkan membakar barang-barang yang digunakan dalam peristiwa kekerasan,” tambah Kapolres.
Masyarakat di Cilegon merasa marah dan meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya. “Ini adalah tindakan yang sangat kejam dan tidak manusiawi. Kami ingin keadilan untuk anak kami yang tak berdosa,” ungkap seorang warga yang merasa prihatin.
Tindakan Kepolisian dan Dukungan Keluarga
Setelah kejadian ini, pihak kepolisian berjanji untuk menangani kasus ini dengan serius. Mereka berkomitmen akan melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap seluruh fakta di balik kasus ini. “Kami tidak akan berhenti sampai semua pelaku ditangkap dan diadili,” kata Kapolres.
Keluarga korban pun sangat terpukul dengan kejadian ini. “Anak kami tidak layak diperlakukan seperti ini. Kami hanya ingin keadilan,” ujar seorang anggota keluarga dengan penuh kesedihan. Mereka berharap agar masyarakat mendukung mereka dalam proses hukum yang akan berlangsung.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan terhadap anak-anak. Masyarakat diharapkan lebih waspada dan memperhatikan lingkungan sekitar agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.