Insiden yang Memicu Reaksi
Pada 20 Mei 2025, DPRD Kalimantan Selatan mengeluarkan desakan untuk mencopot Kepala SMAN 1 Sungai Tabuk, Elly Agustina, setelah diketahui bahwa perpisahan siswa diadakan di Hexagon Banjarmasin, sebuah tempat hiburan malam. Keputusan untuk menggelar acara di lokasi tersebut menimbulkan keprihatinan dan kemarahan di kalangan orang tua siswa dan masyarakat umum.
Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Jihan Hanifha, mengekspresikan ketidakpuasannya terhadap tindakan pihak sekolah. “Kami sangat menyayangkan keputusan ini. Sebagai lembaga pendidikan, seharusnya sekolah menjauhkan siswa dari lingkungan yang tidak pantas,” ujarnya.
Protes dari Orang Tua Siswa
Kekecewaan ini juga disuarakan oleh banyak orang tua siswa, yang merasa bahwa sekolah telah mengabaikan tanggung jawab moralnya. Salah satu orang tua, Budi, mengungkapkan kekecewaannya. “Kami menginginkan pendidikan yang baik untuk anak-anak kami, bukan justru membawa mereka ke tempat yang berisiko buruk,” katanya dengan nada kesal.
Budi juga menekankan bahwa perpisahan seharusnya menjadi momen yang positif dan mendidik, bukan sebaliknya. “Kami menyekolahkan mereka agar jauh dari pengaruh negatif, tetapi pihak sekolah justru membawa mereka ke tempat yang tidak semestinya,” tambahnya.
Tindakan Pihak Sekolah
Sebelumnya, Elly Agustina telah dipanggil untuk memberikan klarifikasi di DPRD Kalsel. Dalam pertemuan tersebut, Elly mengaku tidak menyadari bahwa lokasi yang dipilih adalah tempat hiburan malam. “Saya kira itu hanya cafe biasa, bukan tempat hiburan malam,” ungkapnya.
Namun, Jihan menegaskan bahwa keputusan tersebut jelas melanggar surat edaran resmi dari Dinas Pendidikan yang melarang penyelenggaraan perpisahan di luar sekolah, kecuali di gedung pemerintahan. “Sebagai orang tua, tentu kami sangat kecewa. Ini adalah bentuk kelalaian dalam melaksanakan tugasnya,” tegas Jihan.
Desakan untuk Sanksi Tegas
Dalam pertemuan tersebut, Jihan juga menekankan bahwa sanksi administratif tidak cukup untuk menangani kasus ini. “Kami khawatir jika tidak ada tindakan tegas, kejadian serupa bisa terjadi di sekolah lain,” ungkapnya. Ia menegaskan bahwa pencopotan kepala sekolah adalah langkah yang paling masuk akal untuk mencegah kejadian serupa.
Jihan menambahkan bahwa pihak sekolah telah menyatakan siap menerima sanksi dan tinggal menunggu ketegasan dari Dinas Pendidikan untuk menindaklanjuti. “Kami ingin memastikan bahwa sekolah lain tidak mengulangi kesalahan yang sama,” tuturnya.
Tindakan Dinas Pendidikan
Menanggapi isu ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan telah memberikan teguran kepada pihak SMAN 1 Sungai Tabuk. Sekretaris Disdikbud Kalsel, Hadeli Rosyaidi, mengonfirmasi bahwa kepala sekolah telah dipanggil untuk klarifikasi. “Memang, beliau sudah datang dan menghadap Plt Kepala Bidang SMA,” ujarnya.
Namun, Hadeli menambahkan bahwa pihaknya belum mengetahui langkah lebih lanjut yang akan diambil. “Kami masih melakukan evaluasi dan akan mengambil tindakan sesuai dengan hasil klarifikasi,” jelasnya.
Dampak pada Citra Sekolah
Kejadian ini tentunya memberikan dampak serius terhadap citra SMAN 1 Sungai Tabuk. Banyak orang tua yang kini meragukan komitmen sekolah dalam memberikan pendidikan yang baik. “Kami ingin anak-anak kami mendapatkan pendidikan yang berkualitas, bukan terlibat dalam kegiatan yang meragukan,” ujar salah satu orang tua siswa.
Hal ini juga menjadi perhatian bagi calon siswa baru yang mungkin akan mendaftar di sekolah tersebut. Mereka kini lebih berhati-hati dalam memilih sekolah setelah mendengar tentang insiden ini. “Kami ingin memastikan anak-anak kami belajar di tempat yang aman dan baik,” kata seorang ibu yang sedang mencari informasi mengenai sekolah untuk anaknya.
Harapan untuk Perbaikan
DPRD Kalsel berharap insiden ini dapat menjadi pelajaran bagi semua sekolah di wilayah tersebut. “Kami ingin semua sekolah mematuhi aturan yang ada dan tidak mengulangi kesalahan yang sama,” tegas Jihan. Ia menyatakan bahwa penting untuk menjaga integritas pendidikan dan menjauhkan siswa dari pengaruh negatif.
Pihak sekolah diharapkan dapat lebih berhati-hati dalam merencanakan acara-acara yang melibatkan siswa. “Kami ingin memastikan bahwa semua kegiatan yang dilakukan oleh sekolah dapat mendidik dan tidak merugikan siswa,” ujarnya.
Komitmen untuk Pendidikan yang Lebih Baik
Dengan adanya insiden ini, diharapkan semua pihak dapat berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kalimantan Selatan. Dinas Pendidikan diharapkan dapat lebih aktif dalam memberikan pemahaman kepada sekolah mengenai norma dan etika yang harus dipegang.
“Pendidikan adalah investasi masa depan. Kami ingin memastikan bahwa generasi muda kita mendapatkan pendidikan yang baik dan tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif,” pungkas Jihan.
Kesimpulan
Kontroversi mengenai perpisahan siswa di tempat hiburan malam ini telah menarik perhatian serius dari berbagai pihak. Dengan desakan untuk mencopot kepala sekolah, diharapkan ada tindakan tegas yang diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Semua pihak, termasuk orang tua, sekolah, dan pemerintah, memiliki peran penting dalam memastikan bahwa pendidikan di Kalimantan Selatan berjalan sesuai dengan nilai-nilai yang baik.
Kejadian ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga integritas dan norma dalam pendidikan. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendidik bagi generasi mendatang.