Citra Scholastika: Merayakan Natal dengan Toleransi di Keluarga

Suasana Natal di Kediaman Ibu

Citra Scholastika, penyanyi dan artis terkenal, merayakan Natal pada 25 Desember 2024 di kediaman ibunya di Cirendeu, Tangerang Selatan. Setiap tahun, momen ini menjadi kesempatan bagi Citra untuk berkumpul dengan keluarga. “Sebisa mungkin di malam Natal dan di hari Natal, aku bisa ada di rumah,” ungkap Citra. Kegiatan ini menjadi tradisi yang sangat berarti bagi Citra dan keluarganya.

Natal bagi Citra bukan hanya sekadar hari raya, tetapi juga momen untuk memperkuat ikatan keluarga. Meskipun tidak selalu merayakan di rumah ibunya, Citra memastikan untuk mengunjungi seluruh anggota keluarga di berbagai tempat setiap tahunnya. “Biasanya di keluarga aku tuh kalau hari raya suka pindah-pindah,” jelasnya. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya silaturahmi dalam keluarganya.

Suasana perayaan Natal di keluarga Citra selalu penuh warna. Berbeda dengan banyak keluarga lain, anggota keluarganya memiliki beragam keyakinan. “Mereka pasti tahu bahwa keluarga aku ini berwarna-warni keyakinannya,” tambahnya. Hal ini membuat perayaan Natal menjadi unik dan penuh toleransi, di mana semua anggota keluarga berkumpul tanpa memandang perbedaan.

Merayakan Keragaman dalam Kebersamaan

Citra Scholastika tidak hanya merayakan Natal, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam perayaan hari raya agama lain. Dia merasa penting untuk menjaga tali silaturahmi di antara anggota keluarga yang memiliki keyakinan berbeda. “Jadi, hampir semua hari raya kami rayakan,” katanya. Melalui tindakan ini, Citra menunjukkan bahwa toleransi dan saling menghormati adalah nilai-nilai penting dalam keluarganya.

Momen-momen seperti ini sangat dirindukan oleh Citra. Ia menyadari bahwa perayaan hari raya adalah waktu yang berharga untuk berkumpul dengan orang-orang terkasih. “Momen-momen seperti ini yang paling dirindukan sih. Jadi pasti disempet-sempetin untuk hadir,” ungkapnya. Keberadaan keluarga yang datang dari jauh menambah kehangatan suasana Natal di rumah ibunya.

Natal tahun ini, Citra hanya mengambil libur satu hari. Setelah itu, ia akan kembali bekerja hingga malam perayaan Tahun Baru. Meski kesibukannya padat, Citra berusaha untuk selalu menyempatkan waktu untuk keluarga. Baginya, Natal adalah saat yang tepat untuk bersyukur dan merayakan kebersamaan.

Pesan Toleransi untuk Generasi Mendatang

Citra berharap bahwa tradisi toleransi yang ada dalam keluarganya dapat ditularkan kepada generasi mendatang. Mengingat keragaman keyakinan dalam keluarganya, ia ingin anak-anak di masa depan dapat menghargai perbedaan dan merayakan kebersamaan. “Ini adalah nilai yang sangat penting untuk diajarkan,” tegasnya.

Dengan perayaan Natal yang penuh toleransi, Citra menunjukkan bahwa meskipun berbeda keyakinan, cinta dan kasih sayang tetap dapat menyatukan keluarga. Ia berharap agar masyarakat juga dapat belajar dari contoh ini, di mana perbedaan bukanlah penghalang untuk berkumpul dan merayakan kebahagiaan.

Natal bagi Citra lebih dari sekadar tradisi; ini adalah momen untuk merayakan cinta dan persatuan dalam keragaman. Dia berkomitmen untuk terus menjalani nilai-nilai ini dalam kehidupannya sehari-hari. “Aku akan terus berusaha untuk menjaga tradisi ini,” ujarnya.

Kesimpulan: Tradisi Natal yang Penuh Toleransi

Citra Scholastika adalah contoh nyata dari bagaimana sebuah keluarga dapat merayakan Natal dengan penuh toleransi. Dengan latar belakang yang beragam, keluarganya menunjukkan bahwa ikatan cinta dan kasih sayang mampu melampaui perbedaan keyakinan. Momen Natal di rumah ibunya adalah simbol dari kebersamaan yang hangat dan penuh makna.

Dengan semangat toleransi, Citra berharap agar semua orang dapat merayakan perbedaan dengan cara yang positif. “Mari kita rayakan Natal dengan cinta dan kebersamaan,” tutupnya. Melalui cerita ini, kita diingatkan bahwa Natal adalah waktu untuk bersyukur, merayakan, dan menghormati satu sama lain, tanpa memandang perbedaan.

Exit mobile version