Terungkapnya Trauma Pernikahan
Pedangdut Anisa Bahar kini menjadi sorotan publik setelah mengungkapkan bahwa ia mengalami trauma pernikahan akibat dua kali kegagalan dalam membangun rumah tangga. Dalam sebuah talkshow, Anisa mengungkapkan bahwa meskipun ia mengaku trauma, ia tetap memilih untuk menikah lagi di usia 50 tahun. Pernyataan ini langsung memicu berbagai reaksi dari netizen, yang merasa bingung dengan keputusan Anisa.
Dalam acara tersebut, Anisa menjelaskan bahwa ia mengenal suaminya, Mansya, hanya dalam waktu dua minggu sebelum memutuskan untuk menikah. “Kami kenal pada 30 Juli 2025 dan langsung pacaran. Dia memberi aku waktu 6 bulan untuk saling mengenal sebelum menikah,” ungkapnya. Awalnya, mereka berencana untuk menikah pada Februari 2026, tetapi karena permintaan keluarga, mereka memajukan tanggal pernikahan menjadi 15 Agustus 2025.
Anisa mengaku memiliki alasan kuat untuk yakin pada Mansya. Ia merasa bahwa pria tersebut mampu menghilangkan traumanya dan sangat menghargai wanita. “Sebelum menikahi aku, dia bilang, ‘Sebutkan saja nanti kamu mau mahar berapa,’” tambahnya, menegaskan rasa nyaman yang ia rasakan.
Reaksi Beragam dari Netizen
Pernyataan Anisa mengenai trauma menikah namun tetap melanjutkan ke pernikahan ketiga memicu reaksi beragam di media sosial. Banyak warganet menilai pernyataannya kontradiktif dan memberikan sindiran. Salah satu komentar yang menarik datang dari akun @meequalthecurve yang menulis, “Trauma tapi kawin terosss,” menunjukkan skeptisisme terhadap keputusan Anisa.
Komentar serupa juga muncul dari akun @mukti.alya yang menuliskan, “Kalau memang trauma menikah, pasti sudah tidak memikirkan pernikahan lagi. Bawaannya takut untuk menikah lagi.” Komentar-komentar ini menunjukkan bahwa banyak netizen mempertanyakan konsistensi antara trauma dan keinginan untuk menikah kembali.
Meskipun banyak kritik yang diterima, Anisa tetap optimis dan percaya bahwa pernikahan kali ini adalah langkah yang tepat. Ia berharap agar masyarakat lebih memahami keputusannya tanpa menghakimi berdasarkan pengalaman masa lalu.
Harapan Anisa untuk Masa Depan
Anisa Bahar bertekad untuk menjalani pernikahan ini dengan penuh rasa syukur dan harapan. Ia percaya bahwa setiap pengalaman, baik maupun buruk, adalah bagian dari perjalanan hidup yang membentuk dirinya. Dalam wawancaranya, Anisa menegaskan bahwa ia ingin belajar dari masa lalu dan tidak membiarkan trauma menghalangi kebahagiaannya.
“Setiap orang berhak untuk bahagia, dan aku yakin ini adalah langkah yang tepat,” ujarnya. Anisa berharap agar dukungan dari suami dan keluarganya dapat membantunya menjalani hidup baru ini dengan lebih baik.
Dengan sikap positif dan harapan yang tinggi, Anisa Bahar berharap dapat membangun hubungan yang sehat dan bahagia di pernikahan ketiganya. Ia berjanji untuk berkomunikasi lebih baik dan membangun kepercayaan dalam hubungan ini.