Washington – Di tengah penurunan tajam harga saham Tesla dan berbagai masalah yang melanda Elon Musk, Presiden Donald Trump mengambil langkah yang mengejutkan sebagai bentuk dukungan penuh kepada pengusaha kontroversial tersebut. Trump secara terbuka membeli sebuah Tesla Model S warna merah dan menunjukkannya di depan Gedung Putih, sebuah aksi yang sekaligus menyatakan bahwa dukungan politik bisa mengubah nasib perusahaan swasta.
Aksi Mengejutkan dari Trump
Dalam insiden yang viral di media, Trump terlihat mengemudikan Tesla Model S yang dibelinya seharga sekitar USD 80.000. “Wow,” ujar Trump saat duduk di kursi pengemudi. Tidak lama kemudian, Musk yang berada di sisi penumpang bergurau mengenai bagaimana reaksi Secret Service yang harus siap menghadapi detak jantung yang melonjak saat mereka berbincang tentang kecepatan mobil yang dapat mencapai 95 km per jam dalam hitungan detik. Aksi ini tidak hanya simbol dukungan, tetapi juga upaya Trump untuk mengembalikan kepercayaan pasar terhadap Tesla yang sempat merosot hampir 48% sejak Trump menjabat pada bulan Januari.
Pesan Politik di Balik Pembelian
Trump mengaku akan menulis cek penuh untuk pembelian mobil tersebut, tanpa meminta diskon. “Saya tidak ingin diskon. Jika Musk memberi saya diskon, mereka akan berkata, ‘Oh, saya mendapat keuntungan’,” ujarnya. Dalam pernyataannya, Trump menyatakan dukungannya yang tulus terhadap Musk, menyebutnya sebagai seorang patriot Amerika yang berjuang untuk negara. Trump menuduh bahwa “Kaum Gila Kiri Radikal” secara ilegal berkolusi untuk memboikot Tesla, dan menegaskan bahwa Musk tidak boleh menderita akibat aksi tersebut.
Dampak Terhadap Tesla dan Pasar Saham
Aksi dukungan Trump berdampak langsung pada pasar saham. Setelah aksi tersebut, harga saham Tesla mengalami kenaikan hampir 4%, meskipun sebelumnya berada di bawah tekanan berat. Para analis melihat langkah Trump sebagai upaya untuk menyuntikkan kepercayaan ke pasar, meskipun ada kekhawatiran bahwa dukungan politik semacam ini bisa menjadi pedang bermata dua bagi merek Tesla. Seorang analis dari Wedbush Securities, Dan Ives, memperingatkan, “Tesla jadi simbol politik Trump dan DOGE, dan itu merupakan hal yang buruk bagi merek tersebut.”
Tantangan Lain yang Menghadang Elon Musk
Di luar masalah harga saham Tesla, Elon Musk juga menghadapi berbagai tantangan lainnya. Platform media sosial X, yang juga dipimpin Musk, saat ini tengah menjadi sasaran serangan siber besar-besaran. Ditambah lagi, dua peluncuran uji coba roket Starship miliknya berakhir dengan ledakan, menambah tekanan di tengah ekspektasi tinggi terhadap inovasi Musk.
Trump, di sisi lain, tidak hanya berhenti di pembelian Tesla. Dalam sebuah pernyataan, ia mengungkapkan bahwa ia juga telah membeli Cybertruck untuk cucunya, sebuah langkah yang semakin menunjukkan dukungan politiknya terhadap inovasi yang digagas oleh Musk.
Refleksi dan Implikasi Politik
Langkah Trump yang sangat terbuka dalam mendukung Musk merupakan sinyal bahwa hubungan antara politik dan perusahaan swasta kini semakin erat. Di satu sisi, aksi ini bisa dilihat sebagai upaya untuk menyelamatkan Tesla dan mengembalikan kepercayaan investor. Namun, di sisi lain, dukungan semacam ini menimbulkan pertanyaan tentang netralitas pasar dan apakah keterlibatan presiden dalam urusan perusahaan swasta akan membawa dampak negatif jangka panjang.
Meski dukungan Trump memberikan angin segar bagi Tesla dalam jangka pendek, para analis mengingatkan bahwa asosiasi yang terlalu kuat antara merek besar dan figur politik kontroversial bisa menjadi bumerang, terutama jika dinamika politik berubah.
Dengan aksi pembelian Tesla Model S ini, Trump ingin menunjukkan bahwa dukungan untuk Elon Musk dan inovasi yang diusungnya tidak boleh terganggu oleh upaya boikot dari kelompok tertentu. Namun, bagaimana dampaknya terhadap citra Tesla dan keberlangsungan inovasi Musk di masa depan, hanya waktu yang akan menjawab.