banner 728x250

Tragedi Keluarga: Seorang Polwan Terlibat Penganiayaan terhadap Selebgram

banner 120x600
banner 468x60

Riau, 26 Desember 2024 — Sebuah kasus penganiayaan yang melibatkan seorang polisi wanita, berinisial IR, terhadap Riri Aprilia Kartin, seorang selebgram terkenal, telah menggemparkan masyarakat Riau. Insiden ini membuka tabir kekerasan dalam hubungan dan menyoroti bagaimana dinamika keluarga dapat berujung pada tragedi.

Kronologi Kejadian

banner 325x300

Riri menjalin kasih dengan adik dari Polwan IR, yang ternyata tidak disetujui oleh keluarga sang polwan. “Saya tidak pernah berpikir bahwa hubungan saya akan berujung seperti ini. Saya hanya ingin dicintai dan mencintai,” ungkap Riri, dengan nada penuh kesedihan.

Pada malam insiden, Riri sedang bersantai di rumah ketika Polwan IR dan ibunya datang dengan emosi yang sangat tinggi. “Mereka masuk tanpa permisi dan langsung menyerang saya. Saya tidak bisa melawan, karena mereka jauh lebih kuat,” kenangnya. Riri mengalami luka-luka akibat pemukulan yang sangat brutal.

Kondisi Fisik dan Mental Riri

Setelah penganiayaan, Riri mengalami banyak memar dan rasa sakit yang mendalam. “Fisik saya mungkin bisa sembuh, tetapi trauma ini akan lama terbayang di pikiran saya,” kata Riri, menggambarkan bagaimana kejadian tersebut memengaruhi mentalnya.

Ketua RW yang berusaha melerai situasi tersebut mengalami serangan jantung dan meninggal dunia di lokasi. “Dia adalah orang yang selalu mendukung saya. Ketika dia mencoba membantu, dia justru menjadi korban,” ujarnya dengan air mata bercucuran. Kejadian ini menjadi pelajaran bagi masyarakat tentang bahaya kekerasan yang sering kali terjadi dalam diam.

Proses Pelaporan dan Tindakan Hukum

Setelah insiden mengerikan itu, Riri memutuskan untuk melapor ke Polda Riau. “Saya ingin keadilan. Tidak ada yang berhak menyakiti saya hanya karena mereka tidak setuju dengan pilihan saya,” tegasnya. Riri berharap laporannya akan membawa perubahan dan memberikan efek jera bagi pelaku kekerasan.

Pihak kepolisian segera menangani laporan tersebut dan menetapkan Polwan IR dan ibunya sebagai tersangka. “Kami berkomitmen untuk menegakkan hukum. Kekerasan harus dihentikan,” ujar seorang perwakilan dari kepolisian. Riri berharap bahwa semua orang yang terlibat dalam kekerasan akan dikenakan sanksi yang berat.

Menciptakan Kesadaran Masyarakat

Kasus ini memicu reaksi luas dari masyarakat. Banyak yang mengutuk tindakan Polwan IR, mengingat posisinya sebagai penegak hukum. “Seharusnya mereka yang melindungi, bukan malah menyakiti,” kata salah satu warga yang merasa prihatin. Riri berharap bahwa kejadian ini akan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menghentikan kekerasan dalam hubungan.

“Saya ingin semua orang tahu bahwa kekerasan bukanlah solusi. Kita harus saling mendukung dan berdiri bersama untuk melawan kekerasan,” tutup Riri dengan keyakinan. Dengan berbagi kisahnya, ia berharap dapat memberikan inspirasi bagi orang lain yang mengalami situasi serupa.

banner 325x300