Di meja makan, kelas biologi, hingga obrolan santai di media sosial, satu pertanyaan ini terus memancing perdebatan: Tomat itu buah atau sayuran?
Beberapa orang yakin tomat adalah buah karena mengandung biji. Sementara yang lain bersikukuh menyebutnya sayuran, sebab tomat lebih sering hadir dalam hidangan gurih seperti tumisan, sup, dan saus pasta. Jadi, mana yang benar?
Sudut Pandang Ilmiah: Tomat adalah Buah
Secara botani, tomat masuk dalam kategori buah. Menurut jurnal Journal of Food Composition and Analysis yang ditulis oleh Pennington JAT & Fisher RA, buah didefinisikan sebagai bagian dari tanaman yang berkembang dari ovarium bunga dan mengandung biji.
Tomat—dengan nama ilmiah Solanum lycopersicum—memenuhi semua kriteria ini. Ia tumbuh dari bunga, memiliki biji, dan berfungsi dalam proses reproduksi tanaman. Maka secara ilmiah, tomat sejajar dengan apel, pisang, dan stroberi.
Perspektif Kuliner: Tomat Dianggap Sayuran
Namun dalam dunia kuliner, klasifikasi tak melulu berdasarkan struktur biologis. Koki, ahli gizi, dan bahkan resep keluarga biasanya mengelompokkan buah dan sayur berdasarkan rasa dan cara pengolahannya.
Sayuran umumnya memiliki rasa gurih atau hambar dan dimasak dalam hidangan utama, seperti semur atau tumisan. Sementara buah cenderung manis atau asam dan disantap langsung atau dijadikan pencuci mulut.
Tomat memang berair dan bisa dimakan mentah, tetapi karena sering dipadankan dengan bahan gurih, masyarakat umum lebih sering menganggapnya sebagai sayuran.
Bahkan Pernah Jadi Kasus Hukum di Amerika
Siapa sangka, perdebatan soal tomat ini pernah masuk meja hijau. Pada tahun 1893, dalam kasus Nix v. Hedden, Mahkamah Agung AS diminta memutuskan apakah tomat adalah buah atau sayuran—semata-mata demi kepentingan pajak impor.
Pedagang ingin menghindari pajak sayuran dengan menyebut tomat sebagai buah. Namun pengadilan memutuskan bahwa untuk tujuan tarif, tomat dianggap sayuran karena penggunaannya dalam masakan sehari-hari.
Putusan itu tidak mengubah fakta botani, tetapi menunjukkan bagaimana persepsi masyarakat dapat membentuk penggolongan.
Kandungan Gizi dan Manfaat Tomat
Tak hanya unik dalam klasifikasi, tomat juga luar biasa dari sisi nutrisi. Dalam 100 gram tomat segar, terkandung:
- Kalori: 18 kkal
- Air: 95%
- Vitamin C: 13,7 mg
- Vitamin A: 833 IU
- Kalium: 237 mg
- Serat: 1,2 gram
- Folat, Vitamin K, dan Likopen
Manfaat utamanya antara lain:
- Menjaga kesehatan jantung: berkat likopen dan kalium.
- Melindungi mata: karena kandungan vitamin A.
- Meningkatkan kekebalan tubuh: lewat vitamin C.
- Merawat kulit: antioksidan alami untuk melawan radikal bebas.
- Melancarkan pencernaan: tinggi serat dan air.
- Berpotensi mencegah kanker: terutama kanker prostat dan payudara.
Buah yang Sering Dianggap Sayur
Tomat bukan satu-satunya “korban salah sangka.” Ada beberapa buah lain yang sering kita sebut sebagai sayuran:
- Terong: Sebenarnya buah dari segi botani, bahkan termasuk berry.
- Labu & Zukini: Tumbuh dari bunga, tapi lebih sering diperlakukan sebagai sayur.
- Mentimun: Termasuk keluarga labu, juga buah secara ilmiah.
- Kacang polong, okra, paprika, zaitun: Semuanya buah karena berasal dari bunga dan mengandung biji.
Kesimpulan: Tomat Adalah Buah, Tapi Wajar Disebut Sayur
Dari segi botani, tomat adalah buah. Tapi secara kuliner, ia dianggap sayur. Keduanya benar—tergantung konteksnya.
Jadi, tak perlu bingung atau berdebat saat sedang menyiapkan salad atau saus spaghetti. Yang terpenting, tomat tetap segar, lezat, dan kaya manfaat.