Teh Jepang bukan hanya soal matcha hijau cerah yang sudah lama jadi ikon kafe kekinian. Ada juga hojicha, si “pendatang baru” dengan warna cokelat kemerahan dan aroma smoky yang bikin penasaran. Keduanya berasal dari pohon teh yang sama, tetapi melalui proses berbeda sehingga menghasilkan rasa, tekstur, dan pengalaman yang kontras.
Kalau kamu sering bingung pilih antara matcha latte atau hojicha latte, artikel ini akan membantu kamu memahami perbedaan mendasar dari keduanya.
1. Nama yang Menggambarkan Proses
- Matcha berasal dari kata ma (bubuk) dan cha (teh). Artinya jelas: teh yang digiling halus menjadi bubuk.
- Hojicha berasal dari kata hoji (dipanggang) dan cha (teh). Sesuai namanya, daun teh dipanggang dengan api hingga menghasilkan karakter unik.
Dari namanya saja, sudah terlihat bagaimana proses pembuatannya menentukan rasa akhir.
2. Popularitas dan Sejarah
- Matcha punya sejarah panjang karena erat kaitannya dengan upacara teh Jepang (chanoyu). Aura eksklusif, spiritual, dan estetiknya membuat matcha populer di seluruh dunia sejak awal 2010-an.
- Hojicha baru muncul pada 1920-an di Kyoto. Awalnya tercipta dari ide kreatif pedagang teh yang memanggang sisa daun dan batang agar tetap bisa dijual. Kini, hojicha dikenal sebagai teh sehari-hari yang ramah kantong.
3. Tampilan dan Estetika
- Matcha identik dengan warna hijau pekat yang instagrammable. Dari latte, es krim, hingga kue, tampilannya langsung memikat.
- Hojicha tampil lebih sederhana dengan warna cokelat kemerahan. Sekilas bisa dikira kopi, tetapi justru itu yang bikin unik.
4. Kualitas Daun dan Proses Panen
- Matcha dibuat dari daun Tencha berkualitas tinggi. Sebelum dipanen, kebun ditutup agar daun menghasilkan klorofil dan rasa umami lebih kuat. Hasilnya digiling menjadi bubuk super halus.
- Hojicha bisa dibuat dari berbagai jenis daun teh (Sencha, Bancha, hingga Kukicha). Daun dipanggang dalam wajan porselen di atas arang sehingga warna dan rasa berubah drastis.
5. Rasa, Aroma, dan Kandungan
- Matcha: Umami kuat, sedikit manis dengan aroma vegetal seperti rumput segar. Kafein cukup tinggi (70–85 mg per porsi) tetapi seimbang berkat L-theanine yang menenangkan.
- Hojicha: Lebih ringan, lembut, dan minim rasa pahit. Aroma smoky karamel panggang jadi ciri khasnya. Kandungan kafein sangat rendah (7–10 mg per porsi) sehingga aman diminum malam hari.
6. Manfaat Kesehatan
- Matcha: Superfood kaya antioksidan (EGCG), membantu metabolisme, menjaga jantung, dan meningkatkan fokus.
- Hojicha: Walau antioksidannya lebih sedikit karena proses roasting, hojicha tetap bermanfaat untuk relaksasi, pencernaan, dan jadi pilihan aman untuk mereka yang ingin menghindari kafein.
Mana yang Lebih Baik?
Jawabannya: tergantung kebutuhan. Matcha cocok untuk boost energi dan fokus, sementara hojicha lebih pas untuk relaksasi dan suasana santai. Daripada memperdebatkan mana yang unggul, lebih seru menikmati keduanya sesuai mood.
Dengan matcha dan hojicha, budaya teh Jepang memberi kita dua sisi rasa: yang satu penuh energi dan estetik, yang lain hangat dan menenangkan.