Profil Rizky Kabah
Rizky Kabah Nizar, lebih dikenal dengan nama Rizky Kabah, adalah seorang kreator konten asal Pontianak, Kalimantan Barat. Melalui akun TikTok @riezky.kabah, ia telah berhasil menarik perhatian lebih dari 2,6 juta pengikut. Konten yang diunggah Rizky sering kali menampilkan aktivitas sehari-harinya, mulai dari kuliner hingga gaya hidup, yang membuatnya menjadi salah satu tokoh populer di kalangan generasi muda.
Namun, di balik kesuksesannya, Rizky juga dikenal karena berbagai kontroversi yang membuat namanya menjadi sorotan. Meskipun banyak penggemar yang menyukai gaya dan kepribadiannya, beberapa orang merasa bahwa Rizky sering kali melangkahi batas dalam berkomunikasi. Kontroversi ini semakin memanas ketika ia terlibat dalam masalah hukum akibat pernyataannya yang dianggap menghina masyarakat Suku Dayak.
Sejak awal kariernya, Rizky menunjukkan kepribadian yang percaya diri, tetapi hal ini juga menjadi bumerang ketika ia membuat pernyataan yang menyinggung. Kasus yang dihadapinya saat ini menjadi titik balik yang signifikan dalam karirnya sebagai kreator konten.
Kontroversi yang Memicu Laporan
Kontroversi terbaru Rizky bermula dari video yang diunggahnya, di mana ia menyebutkan bahwa masyarakat Dayak menganut ilmu hitam. Pernyataan ini langsung memicu kemarahan di kalangan masyarakat Dayak yang merasa bahwa pernyataan tersebut merendahkan dan tidak menghormati budaya mereka. Rizky berdiri di depan Rumah Radakng, rumah adat yang merupakan simbol kebanggaan masyarakat Dayak, dan mengaitkan suku tersebut dengan praktik ilmu hitam.
Reaksi dari masyarakat sangat cepat. Berbagai organisasi masyarakat dan pemuda Dayak melaporkan Rizky ke Polda Kalbar. Mereka merasa perlu mengambil tindakan hukum untuk melindungi martabat suku mereka. “Tidak bisa dibiarkan, kami harus bertindak untuk melindungi budaya kami,” ujar salah satu perwakilan masyarakat Dayak.
Setelah video tersebut viral, Rizky bukannya meminta maaf, tetapi malah membuat video klarifikasi yang menyatakan bahwa ia tidak bersalah. Dalam video tersebut, ia beralasan bahwa semua pernyataannya berdasarkan fakta yang ia anggap valid. Namun, penjelasan ini tidak membuat masyarakat merasa puas, malah semakin memperburuk citranya.
Sikap Rizky yang Menjadi Sorotan
Rizky dikenal dengan sikap tengil dan percaya dirinya yang tinggi. Meskipun tengah menghadapi masalah hukum, Rizky tidak menunjukkan tanda-tanda ketakutan. Ia tetap melanjutkan aktivitasnya di media sosial, mengunggah video-video kesehariannya, seolah tidak ada masalah yang sedang dihadapinya.
Sikapnya yang cuek ini menimbulkan berbagai reaksi di kalangan netizen. Banyak yang merasa bahwa Rizky tidak menghargai perasaan masyarakat Dayak. “Dia tidak menunjukkan rasa hormat sama sekali. Ini sangat disayangkan untuk seorang yang punya banyak pengikut,” komentar salah satu pengguna media sosial.
Rizky juga dua kali mangkir dari panggilan Polda Kalbar, yang semakin memperburuk citranya. Masyarakat merasa bahwa ia tidak menghormati proses hukum yang sedang berlangsung. “Kami berharap pihak berwenang bisa memberi tindakan tegas,” ungkap seorang tokoh masyarakat.
Penangkapan yang Mengguncang
Setelah dua kali mangkir dari panggilan, Rizky akhirnya ditangkap pada 1 Oktober 2025. Penangkapan dilakukan oleh Tim Subdit Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalbar di sebuah rumah kost di Jakarta Pusat. Momen penangkapannya menjadi berita hangat, terutama karena Rizky masih sempat mengunggah story di Instagram sebelum ditangkap.
Dalam story tersebut, Rizky mengenakan kemeja hitam dan masker, menunjukkan sikap percaya diri. Ia bahkan menuliskan, “Hot news will begin darling,” yang menunjukkan bahwa ia tetap santai meskipun dalam situasi yang serius. Ini menciptakan kesan bahwa Rizky tidak menganggap serius masalah yang dihadapinya.
Kepala Bidang Humas Polda Kalbar, Kombes Bayu Suseno, mengkonfirmasi penangkapan tersebut dan menyatakan bahwa Rizky telah diamankan. “Kami memiliki bukti yang cukup untuk menetapkannya sebagai tersangka,” ungkapnya. Penetapan status tersangka ini dilakukan setelah penyidik melakukan gelar perkara dan memastikan adanya bukti yang mendukung laporan masyarakat.
Proses Hukum dan Bukti yang Diperoleh
Setelah penangkapan, Rizky ditetapkan sebagai tersangka pada 2 Oktober 2025. Penyidik mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk dua unit handphone dan beberapa tangkapan layar dari konten yang dianggap melanggar hukum. Rizky dijerat dengan Pasal 45A Ayat (2) Jo. Pasal 28 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
“Ruang digital bukan tempat bebas tanpa aturan. Kami ingin menegaskan bahwa setiap konten yang mengandung ujaran kebencian atau provokasi akan ditindak sesuai hukum,” tegas Kombes Burhanuddin, Dirreskrimsus Polda Kalbar. Pernyataan ini menunjukkan bahwa pihak kepolisian serius dalam menanggapi kasus-kasus yang melibatkan konten negatif di media sosial.
Rizky kini harus menghadapi konsekuensi dari setiap tindakan dan ucapannya. Penetapan status tersangka ini menjadi momen penting dalam perjalanan kariernya sebagai seorang kreator konten. Apakah ia akan mampu memperbaiki citranya setelah masalah hukum ini, atau justru semakin tenggelam dalam kontroversi?
Reaksi Masyarakat dan Media Sosial
Penangkapan Rizky Kabah memicu beragam reaksi di media sosial. Banyak netizen yang menyambut baik tindakan tegas dari aparat hukum, sementara yang lain menganggap tindakan tersebut sebagai pembatasan terhadap kebebasan berekspresi. “Dia memang salah, tapi apakah penangkapan adalah solusi terbaik? Kita perlu diskusi yang lebih terbuka,” ungkap seorang pengguna media sosial.
Namun, banyak juga yang merasa bahwa Rizky harus bertanggung jawab atas ucapannya. “Ini adalah pelajaran bagi semua kreator konten. Setiap kata dan tindakan bisa berakibat fatal, terutama jika menyangkut budaya dan identitas suatu suku,” ujar seorang pengamat media.
Kasus ini menjadi sorotan tidak hanya di kalangan masyarakat Dayak, tetapi juga di seluruh Indonesia. Banyak yang berharap agar proses hukum ini dapat memberikan keadilan bagi masyarakat yang merasa terdiskriminasi.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan adanya kasus Rizky Kabah, harapan untuk masa depan adalah agar semua kreator konten lebih bijaksana dalam memilih tema dan materi yang akan disajikan. Kebebasan berekspresi memang penting, tetapi harus diimbangi dengan tanggung jawab. “Kami berharap ini bisa menjadi pelajaran bagi semua orang, terutama generasi muda,” ungkap seorang aktivis.
Pihak kepolisian juga menegaskan bahwa mereka akan terus menindak tegas setiap konten yang mengandung ujaran kebencian atau provokasi. “Kami ingin menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman bagi semua orang,” ungkap Kombes Burhanuddin.
Rizky Kabah kini harus menghadapi proses hukum yang panjang. Masyarakat dan pengamat akan terus memantau perkembangan kasus ini dan melihat apakah Rizky akan belajar dari pengalaman ini. Apakah ia akan mampu bangkit kembali setelah semua ini, ataukah akan tenggelam dalam masalah hukum yang melilitnya?
Kasus ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat tentang pentingnya menghormati budaya dan tradisi orang lain. Setiap tindakan dan ucapan memiliki konsekuensi, dan penting untuk selalu berpikir sebelum berbicara, terutama di era digital yang serba terbuka ini.