Peningkatan Kasus Gagal Ginjal Anak di RSCM: Faktor Penyebab dan Penanganannya

Illustrasi Cuci carah

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) baru-baru ini mengalami lonjakan dramatis dalam jumlah anak-anak yang membutuhkan hemodialisis. Lonjakan ini menunjukkan adanya kekhawatiran mendalam mengenai kesehatan ginjal anak-anak di Indonesia. Sindrom nefrotik, di mana ginjal kehilangan protein berharga melalui urine, serta berbagai kelainan bawaan ginjal, adalah penyebab utama dari kasus ini. Kondisi-kondisi ini menyebabkan ginjal tidak dapat berfungsi dengan optimal, memerlukan terapi seperti cuci darah untuk menjaga keseimbangan tubuh.

Selain faktor genetik, gaya hidup tidak sehat turut berperan besar dalam memperburuk kondisi ginjal. Pola makan yang tidak seimbang, dengan konsumsi makanan tinggi garam dan rendah nutrisi, serta kurangnya aktivitas fisik, memperburuk kesehatan ginjal anak-anak. Ditambah lagi, ada kekhawatiran terkait kemungkinan adanya cemaran etilen glikol dalam obat sirup yang dikonsumsi anak-anak, yang dapat memperburuk gangguan ginjal.

Orang tua diimbau untuk lebih waspada terhadap gejala awal seperti urine berbusa dan pembengkakan tubuh pada anak. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan menerapkan gaya hidup sehat dengan diet seimbang serta aktivitas fisik yang memadai sangat penting untuk mencegah dan mengatasi risiko gagal ginjal pada anak-anak.

Exit mobile version