Keputusan tragis mengenai pemerkosaan siswa SMK berinisial Y oleh seorang koki hotel berinisial NGS di Bali telah menyoroti perlunya reformasi dalam perlindungan anak dalam pendidikan. Kejadian ini terjadi saat Y mengikuti program pelatihan di hotel, yang seharusnya aman.
Pengacara korban menekankan bahwa tindakan NGS merupakan pelanggaran berat yang menyentuh aspek hak asasi manusia. Kejadian ini menyerukan semua pihak untuk mengevaluasi kembali protokol perlindungan anak di semua institusi pendidikan dan pelatihan.
Pihak kepolisian sedang menggali lebih dalam untuk mengungkap seluruh fakta kasus ini. Sementara itu, aktivis perlindungan anak menyerukan kepada pemerintah untuk memperketat peraturan dan mekanisme yang berdampak pada anak-anak.