banner 728x250

Pelajar Ditangkap Saat Coba Transfer Uang Palsu di Lombok

banner 120x600
banner 468x60

ejadian yang Menghebohkan

Pada 12 September 2024, seorang pelajar berinisial AAS ditangkap setelah mencoba melakukan transfer uang palsu di sebuah ruko di Desa Sukarara, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur. Pelaku datang ke ruko dengan membawa uang total Rp17.322.000 dan meminta untuk melakukan setoran ke rekeningnya.

Namun, aksinya gagal ketika pemilik ruko merasa curiga terhadap uang yang dibawanya. Setelah dicek, ternyata uang tersebut adalah palsu. Pemilik ruko segera menghubungi pihak berwenang, termasuk Bhabinkamtibmas dan kepala dusun.

banner 325x300

Penanganan oleh Polisi

Setelah menerima laporan, tim Bhabinkamtibmas dan piket Polsek Sakra Barat segera tiba di lokasi kejadian. Mereka menemukan pelaku masih berada di tempat kejadian dan langsung mengamankannya. Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nikolas Osman, mengungkapkan bahwa pelaku mencoba mencampurkan uang palsu dengan uang asli.

Dari total uang yang dibawa, Rp14.500.000 teridentifikasi sebagai uang palsu, sementara Rp2.800.000 adalah uang asli. Penangkapan pelajar ini mengundang perhatian dari masyarakat yang mempertanyakan bagaimana seorang pelajar bisa terlibat dalam tindakan kriminal.

Tanggapan Publik

Reaksi masyarakat sangat beragam. Banyak yang merasa khawatir akan kondisi generasi muda saat ini. “Kita perlu lebih memperhatikan anak-anak kita agar tidak terjerumus ke dalam kejahatan,” kata seorang warga setempat.

Di media sosial, banyak komentar yang mengarah pada perlunya pendidikan moral dan bimbingan yang lebih baik. “Kita harus memberikan pemahaman yang tepat kepada anak-anak tentang bahaya uang palsu dan kejahatan lainnya,” tulis seorang pengguna di Instagram.

Tindakan Lanjutan

Setelah penangkapan, pelaku dibawa ke kantor polisi untuk penyelidikan lebih lanjut. Polisi berjanji akan menyelidiki dari mana pelaku mendapatkan uang palsu tersebut. “Kami akan memastikan semua pelaku yang terlibat dalam jaringan ini ditangkap,” tegas Iptu Nikolas.

Polisi juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dalam melakukan transaksi keuangan. “Jika ada yang mencurigakan, segera laporkan kepada kami. Kami siap membantu,” tambahnya. Kasus ini menjadi pengingat bahwa kewaspadaan adalah kunci untuk melindungi masyarakat dari kejahatan.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan