Program ambisius SpaceX, Starship, mengalami kemunduran lagi setelah roket megaroketnya meledak selama uji coba ketujuh. Insiden yang terjadi di atas laut ini menyebabkan hujan puing yang memengaruhi wilayah termasuk Kepulauan Turks dan Caicos. Ledakan ini memicu investigasi yang melibatkan Federal Aviation Administration (FAA) dan otoritas setempat.
Insiden dan Dampak Langsung
Pada 17 Januari 2025, Starship berhasil diluncurkan dari fasilitas SpaceX di Starbase, Texas. Misi awalnya berjalan lancar dengan booster Super Heavy mendarat kembali di landasan peluncuran dengan presisi tinggi. Namun, delapan menit setelah peluncuran, kontak dengan tahap atas, yang dikenal sebagai Ship, hilang. Akibatnya, terjadi ledakan besar yang mengirimkan puing-puing bercahaya melintasi langit.
Rekaman video dari berbagai lokasi, termasuk Turks dan Caicos, menunjukkan puing-puing terang menyala di atmosfer. FAA segera menetapkan “Area Respons Puing” untuk memastikan keselamatan penerbangan, mengalihkan rute pesawat, dan menyebabkan penundaan perjalanan yang signifikan.
Pihak berwenang di Turks dan Caicos, bekerja sama dengan FAA dan Badan Antariksa Inggris (UK Space Agency), telah mulai menilai laporan kerusakan properti akibat jatuhan puing-puing. Meski tidak ada laporan cedera, pemerintah setempat menyarankan penduduk untuk tidak menyentuh puing-puing dan melaporkan temuan ke otoritas terkait.
Investigasi dan Implikasi
SpaceX memimpin investigasi insiden ini di bawah pengawasan FAA. Analisis awal menunjukkan adanya kebakaran di bagian belakang Ship, yang menyebabkan disintegrasi. FAA akan menentukan langkah korektif yang harus diambil sebelum SpaceX dapat melanjutkan uji coba penerbangan.
Astrofisikawan Dr. Benjamin Fernando mencatat bahwa ledakan tersebut menghasilkan sonic boom yang dapat menyebabkan kerusakan struktural kecil, seperti kaca jendela pecah atau atap longgar, terutama di daerah padat penduduk dekat jalur puing. Selain itu, pilot yang melintasi wilayah tersebut menggambarkan pengalaman mereka dengan jatuhan puing sebagai surreal tetapi dapat diatasi.
Ketahanan dan Rencana Masa Depan SpaceX
Meskipun mengalami kemunduran, CEO SpaceX Elon Musk tetap optimis. Di media sosial, Musk menekankan bahwa masalah ini tampaknya tidak akan menyebabkan penundaan signifikan pada program, dengan kemungkinan uji peluncuran berikutnya terjadi secepat bulan depan.
Program Starship merupakan pilar utama visi Musk untuk perjalanan antarplanet dan penyebaran konstelasi satelit besar. Uji coba ini mencakup pembaruan seperti tangki bahan bakar yang lebih besar, komputer penerbangan baru, dan avionik yang disempurnakan.
Meskipun ledakan Starship sebelumnya telah menunda kemajuan, komitmen SpaceX terhadap prototipe cepat dan pengujian iteratif terus mendorong pengembangan. Perusahaan ini bertujuan untuk menyempurnakan kendaraan tersebut untuk mendukung misi ke orbit, bulan, dan akhirnya Mars.
Pengawasan Regulasi dan Publik
Terjadinya ledakan di wilayah padat penduduk menyoroti tantangan regulasi yang semakin meningkat bagi SpaceX. FAA dan pemerintah daerah kini dihadapkan pada keseimbangan antara inovasi dengan keselamatan publik dan dampak lingkungan. Peran Musk dalam pemerintahan presiden mendatang juga dapat memengaruhi pengawasan terhadap upaya SpaceX.
Saat investigasi berlangsung, komunitas antariksa global terus mengamati dengan cermat, menyadari bahwa hasil dari uji coba semacam ini sangat penting bagi masa depan eksplorasi antariksa komersial.