Sarwendah, mantan istri dari Ruben Onsu, kembali menjadi sorotan publik setelah mengungkapkan kebiasaan uniknya melakukan cek darah setiap bulan selama menikah. Dalam siaran langsung di TikTok, ia menceritakan bahwa kebiasaan ini tak hanya menjadi rutinitas untuk dirinya, tetapi juga untuk anak-anaknya. Apa yang mendasari keputusan Sarwendah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang rutin ini?
Awal Mula Rutinitas
Dalam sesi siaran langsungnya, Sarwendah menjelaskan bahwa keputusan untuk rutin cek darah berawal dari kesadarannya akan kesehatan. “Dulu, saya tidak terlalu peduli dengan kesehatan. Namun seiring berjalannya waktu, saya mulai merasa bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati,” kata Sarwendah.
Awalnya, ia tidak menyadari pentingnya cek darah secara teratur. Namun, pemikiran bahwa kesehatan itu krusial membuatnya berkomitmen untuk memantau kondisi tubuhnya. “Setiap bulan, saya harus cek darah. Saya terbilang gila-gila cek darah,” ujarnya dengan nada bercanda.
Keterlibatan Anak-Anak
Tak hanya untuk dirinya, Sarwendah juga membawa serta anak-anaknya untuk ikut cek darah setiap bulan. “Saya ingin anak-anak saya terbiasa dengan pemeriksaan kesehatan. Ini penting untuk mereka, supaya mereka memahami kesehatan sejak dini,” ungkapnya.
Namun, mengajak anak-anak untuk cek darah bukanlah hal yang mudah. “Apalagi Cici (Thalia), setiap kali harus cek darah itu ada drama tersendiri. Mereka pasti merasa takut,” ujarnya sambil tersenyum. Sarwendah bercerita bahwa ia selalu berusaha menenangkan anak-anaknya ketika saatnya tiba untuk pengambilan darah.
Temuan Kesehatan yang Mengejutkan
Dari hasil cek darah rutin yang dilakukan, Sarwendah mengungkapkan bahwa ia menemukan bahwa kadar vitamin D dalam tubuhnya sangat rendah. “Ternyata, vitamin D saya sangat kurang. Ini mengejutkan karena saya selama ini rajin mengonsumsi suplemen vitamin D,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa meski sudah mengonsumsi suplemen dosis tinggi, tidak ada perubahan yang signifikan di dalam tubuhnya. “Saya sangat terkejut. Saya tidak tahu bahwa vitamin D perlu digabungkan dengan suplemen lain agar bisa lebih efektif,” tuturnya.
Ketidakpuasan dan Pembelajaran
Setelah sebulan mengonsumsi suplemen vitamin D, Sarwendah merasa kekecewaan saat hasil cek darah berikutnya menunjukkan tidak ada peningkatan. “Saya merasa seperti percuma. Sudah minum vitamin D dosis tinggi, tapi hasilnya tetap sama,” ungkapnya dengan tawa.
Kekecewaan tersebut justru menjadi motivasi untuk lebih memahami kesehatan dan nutrisi. “Saya belajar bahwa penting untuk mengetahui cara kerja suplemen di dalam tubuh. Ini adalah pengalaman yang berharga,” ungkapnya.
Respons Publik di Media Sosial
Kisah Sarwendah ini mengundang banyak perhatian di media sosial. Banyak netizen yang memberi dukungan atas kebiasaan sehatnya dan menganggapnya sebagai contoh yang baik bagi orang tua. “Kesehatan itu penting, dan Sarwendah memberi inspirasi pada kami semua,” ucap salah seorang netizen dalam kolom komentar.
Namun, beberapa orang tetap penasaran mengenai alasan ketakutan Sarwendah dalam melakukan cek darah setiap bulan. “Apa yang sebenarnya dia khawatirkan?” tulis seorang warganet. Sarwendah pun tersenyum dan menjelaskan bahwa ketakutan itu hanya motivasi untuk menjaga kesehatan, dan semua orang pasti memiliki ketakutan yang sama.
Mendidik Keluarga tentang Kesehatan
Dalam wawancaranya, Sarwendah menekankan bahwa satu tujuan utama di balik kebiasaannya ini adalah menciptakan kesadaran kesehatan dalam keluarganya. “Saya ingin anak-anak tahu bahwa menjaga kesehatan itu penting. Kami harus bisa saling mendukung dalam hal kesehatan,” tuturnya.
Dengan membiasakan cek darah, Sarwendah berharap anak-anaknya akan lebih terbuka pada pentingnya perhatian kepada kesehatan di masa depan. “Ini adalah nilai yang ingin saya tanamkan pada mereka,” tambahnya.
Penutup: Kesehatan adalah Investasi Terbaik
Kisah Sarwendah mengingatkan kita bahwa menjaga kesehatan adalah prioritas utama. Dengan melakukan cek darah secara rutin, Sarwendah menunjukkan bahwa perhatian terhadap kesehatan adalah langkah penting dalam menjaga kualitas hidup.
Semoga kebiasaan sehat ini dapat menginspirasi banyak orang tua untuk lebih peduli terhadap kesehatan mereka dan anak-anak. Kesehatan adalah investasi terbaik yang bisa kita berikan untuk diri sendiri dan keluarga.



















