Gelombang Kecelakaan Pesawat di Akhir Tahun 2024: Krisis Keamanan Penerbangan Global

Illustasi Tragedi/kecelakaan Pesawat

Akhir tahun 2024 mencatat momen kelam dalam sejarah penerbangan dunia. Dalam kurun waktu sepuluh hari terakhir Desember, empat kecelakaan pesawat dari berbagai belahan dunia memicu kecemasan global akan keamanan transportasi udara. Insiden tragis ini melibatkan Azerbaijan Airlines, Jeju Air, Air Canada Express, dan KLM, yang masing-masing memiliki kisah dramatis tersendiri.

1. Tragedi Azerbaijan Airlines: Kesalahan Fatal di Langit Kazakhstan

Pada Hari Natal, penerbangan Azerbaijan Airlines J2-8243 berakhir dengan tragedi saat pesawat yang membawa 67 orang jatuh di Kazakhstan barat. Pesawat yang awalnya menuju Grozny, Chechnya, menyimpang dari jalurnya di wilayah udara Rusia dan berakhir terbakar di dekat kota Aktau.

Investigasi awal mengungkap pesawat tersebut diduga terkena gangguan elektronik sebelum ditembak dari darat, seperti yang disampaikan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev. Ia menuduh Rusia berupaya menutupi insiden ini. Dengan korban jiwa mencapai 38 orang, tragedi ini memunculkan ketegangan diplomatik antara kedua negara.

2. Kecelakaan Jeju Air: Luka Mendalam di Korea Selatan

Hanya beberapa hari kemudian, Minggu pagi 29 Desember, kecelakaan mengerikan menimpa Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan. Pesawat Boeing 737-800 yang membawa 181 orang gagal mendarat dengan roda pendaratan tidak terbuka, menyebabkan pesawat tergelincir hingga menabrak tembok.

Dari tragedi ini, 179 orang meninggal dunia, menjadikannya kecelakaan penerbangan terburuk dalam sejarah Korea Selatan. Pemerintah langsung mengumumkan masa berkabung selama tujuh hari. Video detik-detik kecelakaan yang viral di media sosial menggambarkan ledakan dahsyat dan serpihan pesawat yang berserakan.

Jeju Air CEO menyampaikan permohonan maaf dalam konferensi pers, sementara otoritas setempat bekerja keras mengidentifikasi jenazah korban. Hanya dua kru yang selamat dari kecelakaan tersebut, meski mengalami luka serius.

3. Kebakaran Pesawat Air Canada Express: Drama di Udara Kanada

Pada 28 Desember, insiden lain terjadi di Kanada saat pesawat Air Canada Express Flight 2259 mengalami kebakaran di Halifax setelah mendarat dari St. John’s. Penumpang melaporkan adanya asap tebal di dalam kabin. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Meski runway sempat ditutup untuk evakuasi, semua penumpang dan kru berhasil dievakuasi dengan selamat. Kejadian ini menggarisbawahi pentingnya prosedur evakuasi darurat yang tepat dalam menyelamatkan nyawa.

4. KLM Flight KL1204: Pesawat Mendarat di Rumput

Di Eropa, penerbangan KLM dari Oslo ke Amsterdam pada tanggal yang sama harus dialihkan ke Bandara Sandefjord akibat suara keras yang tidak biasa. Setelah mendarat, pesawat Boeing 737 tersebut keluar dari landasan pacu dan berhenti di atas rumput.

Meski tidak ada korban luka, insiden ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi kegagalan teknis. Semua penumpang dipindahkan ke Oslo dan dijanjikan penerbangan pengganti oleh KLM.

Dampak Global dan Panggilan untuk Reformasi Keamanan Penerbangan

Empat insiden ini tidak hanya mencatat kerugian jiwa, tetapi juga memunculkan pertanyaan besar tentang kesiapan industri penerbangan menghadapi peningkatan lalu lintas di musim liburan. Apakah masalah ini murni kesalahan teknis, kelalaian manusia, atau dampak dari tekanan operasional saat permintaan meningkat?

Dengan miliaran orang bergantung pada transportasi udara setiap tahun, reformasi keamanan, pemeliharaan pesawat, serta pelatihan kru menjadi lebih krusial dari sebelumnya. Organisasi penerbangan internasional harus memperkuat regulasi dan memastikan semua maskapai memenuhi standar keselamatan yang ketat.

Musim liburan yang biasanya menjadi momen kebahagiaan berubah menjadi waktu berkabung bagi ratusan keluarga di seluruh dunia. Semoga tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya keamanan dan keselamatan dalam perjalanan udara.

Exit mobile version