Duka Mendalam Keluarga Sonny Septian: Ibu Tercinta Meninggal Dunia

Berita Duka yang Menghentak Dunia Hiburan

Pada Minggu, 29 September 2024, berita duka datang dari keluarga aktor Sonny Septian. Ibunda tercintanya, Hj. Omas Tjahjawati atau yang dikenal sebagai Wati Siregar, meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Citra Arafiq, Kelapa Dua, Depok. Kabar ini pertama kali diumumkan oleh Fairuz A Rafiq, istri Sonny, melalui akun Instagram-nya.

Dalam unggahan yang berlatar belakang gelap, Fairuz menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam. “Innalillahi wa Inna ilaihi raji’un,” tulis Fairuz, menandakan betapa beratnya perasaan yang ia alami. Momen ini menjadi sangat emosional bagi seluruh keluarga, yang selama ini sangat mengandalkan kasih sayang dan dukungan dari Wati Siregar.

Kepergian Wati Siregar pada pukul 05.07 WIB menambah kesedihan bagi Sonny dan Fairuz. Keluarga mengungkapkan bahwa mendiang telah berjuang melawan penyakit yang dideritanya. “Kami semua sangat kehilangan sosok yang penuh kasih dan perhatian,” kata Sonny dalam sebuah wawancara.

Momen Terakhir Bersama Mendiang

Sonny Septian berbagi tentang momen-momen terakhir yang dihabiskannya bersama ibunya sebelum pergi. “Kami berdoa bersama dan berbicara tentang banyak hal. Dia selalu memberi saya nasihat yang sangat berharga,” ungkap Sonny. Kesedihan terlihat jelas di raut wajahnya ketika mengenang setiap detik yang dihabiskan bersama Wati.

Fairuz pun mengungkapkan betapa pentingnya sosok Wati dalam hidup mereka. “Mama selalu menjadi panutan. Dia adalah sosok yang penuh semangat dan selalu mendorong kami untuk menjadi yang terbaik,” kata Fairuz. Momen-momen indah ini kini menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi mereka.

Keluarga besar Sonny dan Fairuz mengadakan doa bersama di rumah duka. Suasana haru menyelimuti acara tersebut, di mana para kerabat dan teman dekat berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir. “Kami semua merasa sangat berduka, tetapi kami tahu Mama berada di tempat yang lebih baik sekarang,” ungkap Sonny.

Permohonan Maaf dan Doa

Dalam pernyataannya, Fairuz mewakili keluarga besar meminta maaf atas segala kesalahan mendiang selama hidupnya. “Kami mohon dibukakan pintu maaf untuk Mama kami tercinta,” tulis Fairuz di Instagram. Hal ini menunjukkan betapa dalamnya kasih sayang yang mereka miliki untuk Wati.

“Al Fatihah untuk Mama. Semoga semua amal baiknya diterima di sisi Allah,” tambah Sonny. Doa bersama menjadi momen penting bagi keluarga untuk mengenang semua kebaikan yang telah diberikan oleh mendiang.

Keluarga juga mengajak semua yang hadir untuk mendoakan agar arwah Wati Siregar mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. “Kami berharap semua orang yang mengenal Mama dapat mendoakan beliau,” kata Sonny dengan penuh harap.

Kenangan Indah Bersama Mendiang

Setelah pemakaman, Sonny dan Fairuz mengenang berbagai kenangan indah bersama Wati Siregar. Fairuz mengenang kebiasaan Wati yang selalu memasak makanan favorit keluarga. “Setiap perayaan, masakan Mama selalu menjadi yang terbaik. Kami akan merindukan momen itu,” ungkap Fairuz.

Sonny juga berbagi tentang kebiasaan ibunya yang selalu mendukung dalam setiap langkah. “Mama selalu ada untuk kami. Dia adalah sumber kekuatan dan inspirasi,” katanya. Kenangan-kenangan ini akan selalu hidup dalam ingatan mereka.

Keluarga merasa terharu dengan dukungan yang diberikan oleh kerabat dan teman-teman. “Kami sangat berterima kasih atas semua doa dan kasih sayang yang diberikan kepada kami,” tambah Sonny. Dukungan ini memberikan kekuatan ekstra bagi mereka untuk melanjutkan hidup meskipun dalam kesedihan.

Melanjutkan Warisan Kasih

Meskipun Wati Siregar telah tiada, keluarga Sonny dan Fairuz bertekad untuk meneruskan warisan cinta dan kasih sayangnya. Mereka berjanji untuk selalu mengenang dan menghargai semua pelajaran yang telah diberikan oleh mendiang.

“Setiap tindakan baik yang kami lakukan adalah untuk menghormati Mama,” kata Sonny. Fairuz menambahkan, “Kami akan terus menjaga nilai-nilai yang diajarkan Mama dalam hidup kami.”

Keluarga berharap agar semua orang yang mengenal Wati Siregar dapat mendoakan agar beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. “Selamat jalan, Mama. Kami semua mencintaimu,” tutup Fairuz.

Kesedihan yang Menghampiri

Keluarga merasa sangat kehilangan, dan kesedihan ini tidak hanya dirasakan oleh mereka. Banyak kerabat yang datang untuk memberikan dukungan dan penghormatan terakhir kepada mendiang. “Kami semua merasa sangat berduka, tetapi kami tahu bahwa Mama telah menjalani kehidupan yang penuh makna,” kata Sonny.

Hampir semua yang hadir di rumah duka mengenang kebaikan dan kasih sayang yang dimiliki oleh Wati Siregar. “Dia selalu bisa membuat orang merasa nyaman dan diterima,” ungkap seorang kerabat. Kenangan ini menjadi pengingat bahwa meskipun Wati telah pergi, kasih sayangnya akan selalu hidup dalam hati setiap orang yang mengenalnya.

Meneruskan Semangat Hidup

Sonny dan Fairuz bertekad untuk meneruskan semangat hidup yang diajarkan oleh mendiang. Mereka berkomitmen untuk selalu menjaga nilai-nilai positif dan berbagi kasih sayang kepada orang-orang di sekitar mereka. “Kami akan selalu mengenang Mama dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik,” kata Sonny.

Fairuz menambahkan, “Kami akan terus merayakan hidup dan menghargai setiap momen, seperti yang diajarkan Mama.” Kenangan indah bersama Wati Siregar menjadi motivasi bagi mereka untuk terus maju dan tidak melupakan semua kebaikan yang telah diwariskan.

Penutupan

Keluarga Sonny Septian dan Fairuz A Rafiq akan terus mengenang mendiang dengan penuh kasih. Meski duka menyelimuti, mereka bertekad untuk melanjutkan hidup dengan semangat yang telah diajarkan oleh Wati Siregar. “Kami akan selalu mencintaimu, Mama,” ucap Sonny, mengakhiri pernyataan dengan penuh haru.

Kehilangan ini memang sangat berat, tetapi mereka percaya bahwa kasih sayang dan kenangan indah akan selalu menguatkan mereka. “Kami akan selalu membawa Mama di dalam hati kami,” tutup Fairuz dengan penuh harapan.

Exit mobile version