Pendahuluan
Konser yang sangat dinanti oleh penggemar, Dewa 19 All Stars 2.0, yang awalnya dijadwalkan pada 18 Januari 2025, kini harus ditunda hingga 6 September 2025. Penundaan ini disebabkan oleh penggunaan Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk laga Kualifikasi Piala Dunia antara Indonesia dan Bahrain pada Maret 2025. Hal ini tentu menjadi kabar mengecewakan bagi para penggemar Dewa 19 yang telah menunggu momen ini.
Alasan Penundaan
Dalam konferensi pers yang diadakan di Senayan, Jakarta Pusat, Ahmad Dhani menjelaskan bahwa keputusan untuk menunda konser diambil demi menjaga kondisi rumput stadion agar tidak rusak menjelang pertandingan penting tersebut. “Supaya rumputnya bagus, jadi Dewa 19 harus merelakan mundur di tanggal 6 September. Ini demi kesuksesan Indonesia vs Bahrain di mata dunia, karena ini Piala Dunia,” ujarnya.
Dampak Ekonomi
Penundaan konser tidak hanya berdampak pada penggemar, tetapi juga pada keuangan Dewa 19. Ahmad Dhani mengakui bahwa mereka mengalami kerugian yang cukup besar akibat penundaan ini. “Kalau postponed itu pasti ada, administrasi, ada,” tuturnya. Ia bahkan menyebutkan bahwa kerugian yang dialaminya bisa mencapai miliaran rupiah.
Respons dari Musisi
Konser “All Stars 2.0” dijadwalkan akan menampilkan berbagai musisi internasional, termasuk Eric Martin dan Billy Sheehan dari Mr. Big, serta Gary Cherone dan Nuno Bettencourt dari Extreme. Penundaan ini membuat beberapa pengisi acara terkejut. “Kaget, awalnya nggak terima. Ya, teman saya menjelaskan,” ungkap Dhani. Meskipun demikian, ia optimis bahwa semua musisi akan tetap hadir pada tanggal baru.
Harapan untuk Dukungan
Dalam situasi yang sulit ini, Ahmad Dhani berharap ada dukungan dari pihak sponsor. “Ya nggak apa-apa lah semoga bapak Erick Thohir kasih sponsor,” candanya. Meskipun menghadapi tantangan, Dhani menunjukkan sikap positif dan optimisme dalam menyikapi penundaan ini.
Kesimpulan
Penundaan konser Dewa 19 menjadi peringatan akan dampak dari acara olahraga besar terhadap industri musik. Ahmad Dhani menunjukkan komitmennya untuk menjaga kualitas konser sambil tetap fokus pada keberhasilan pertandingan Piala Dunia. Momen ini juga menjadi pengingat pentingnya kolaborasi antara musik dan olahraga dalam membangun citra positif Indonesia di mata dunia.
