Motor Yamaha RX-King di Indonesia telah mengalami metamorfosis yang luar biasa, dari awalnya dikenal sebagai “motor penjambret” hingga kini menjadi incaran para kolektor. Perubahan persepsi masyarakat terhadap motor legendaris ini mencerminkan dinamika yang terjadi dalam dunia otomotif.
Pada awal kemunculannya di tahun 1990-an, RX-King sering digunakan oleh preman dan pelaku kriminal untuk melarikan diri. Hal ini dikarenakan motor ini memiliki kecepatan di atas rata-rata, sehingga memudahkan para pelaku untuk melakukan aksi mereka. Istilah “motor penjambret” pun muncul pada saat itu.
Namun, seiring berjalannya waktu, persepsi masyarakat terhadap RX-King pun berubah. Kini, motor ini justru menjadi buruan para kolektor, dengan harga jual yang mencapai Rp150 juta untuk model yang masih mulus. Ahmad Arif, seorang pedagang Yamaha RX-King terkenal di Jakarta, menjelaskan bahwa banyak orang yang memiliki kenangan dengan motor ini, dan kini mereka memburunya sebagai barang koleksi.
Perubahan persepsi ini tidak terlepas dari berbagai faktor, seperti anggapan bahwa RX-King merupakan motor tua, boros, dan menambah polusi perkotaan. Namun, justru karena alasan-alasan itulah, motor ini kini menjadi incaran para kolektor yang ingin memiliki potongan sejarah otomotif Indonesia.
Metamorfosis RX-King, dari “motor penjambret” hingga menjadi “barang koleksi”, menunjukkan betapa dinamikanya persepsi masyarakat dan bagaimana sebuah produk dapat mengalami transformasi yang luar biasa dalam penilaian publik.