banner 728x250

Bybit Dihantam Peretasan: Krisis Kepercayaan dan Tantangan Likuiditas di Industri Kripto

Bybit Di Hack
banner 120x600
banner 468x60

Tanggal: 24 Februari 2025
Sumber: Kompas.com


Platform pertukaran kripto populer, Bybit, yang berbasis di Dubai, baru-baru ini mengalami peretasan besar yang mengakibatkan hilangnya aset digital senilai lebih dari 1,4 miliar dolar AS (sekitar Rp22 triliun). Insiden ini kini dicatat sebagai kasus pencurian kripto terbesar dalam sejarah.

banner 325x300

Kronologi dan Teknik Peretasan

Pada Minggu, 23 Februari 2024, Bybit mengonfirmasi bahwa para peretas berhasil membobol sistem keamanan cold wallet—dompet digital yang disimpan secara offline untuk mengurangi risiko serangan siber. Dalam serangan ini, peretas menjarah sejumlah aset kripto, antara lain:

  • 401.347 ETH (Ether)
  • 90.376 stETH (staked ETH)
  • 15.000 cmETH (liquid staked ETH dari CoinMetrics)
  • 8.000 mETH (kemungkinan varian staked ETH)

Para peretas mengkonsolidasikan dana curian ke dalam satu dompet utama sebelum membaginya ke 40 dompet terpisah. Strategi ini dirancang untuk mengaburkan jejak transaksi dan menyulitkan upaya pelacakan oleh pihak berwenang serta analis blockchain.


Dampak Pasar dan Fenomena Bank Run

Insiden peretasan ini tidak hanya menyebabkan kerugian besar bagi Bybit, tetapi juga memicu fenomena bank run di kalangan pengguna. Data menunjukkan bahwa nilai total dana di platform turun drastis, dari 16,9 miliar dolar AS (sekitar Rp275 triliun) menjadi 11,2 miliar dolar AS (sekitar Rp182 triliun) dalam waktu singkat. Penarikan massal yang terjadi mencapai lebih dari 5,7 miliar dolar AS (sekitar Rp92,9 triliun). Kondisi ini memaksa Bybit untuk segera mencari pinjaman dari mitra guna menjaga likuiditas dan memastikan permintaan penarikan tetap dapat dipenuhi.


Dugaan Keterlibatan Lazarus Group

Firma analisis blockchain, seperti Elliptic dan Arkham Intelligence, mengindikasikan bahwa peretasan Bybit kemungkinan besar dilakukan oleh Lazarus Group, kelompok peretas yang diyakini mendapat dukungan dari pemerintah Korea Utara. Kelompok ini telah dikenal karena serangan siber berskala besar yang menargetkan lembaga keuangan dan platform kripto.
Contoh kasus sebelumnya meliputi:

  • Ronin Network (Axie Infinity): Mencuri 625 juta dolar AS
  • Horizon Bridge: Mencuri 100 juta dolar AS
  • Stake.com: Mencuri 41 juta dolar AS

Jika dugaan ini terbukti, serangan terhadap Bybit akan menjadi salah satu aksi terbesar yang pernah dilakukan oleh Lazarus Group, menambah kekhawatiran tentang penggunaan peretasan sebagai sumber pendapatan bagi rezim Korea Utara.


Tanggapan dan Strategi Pemulihan

Meskipun mengalami peretasan besar, CEO Bybit, Ben Zhou, menegaskan bahwa dana milik pelanggan tetap aman melalui sistem dukungan 1:1. Artinya, setiap aset yang disimpan oleh pengguna didukung dengan cadangan aset yang setara. Zhou menambahkan bahwa penarikan dana oleh pengguna berjalan normal dan Bybit telah mengamankan likuiditas untuk memenuhi permintaan penarikan meskipun terjadi bank run.

Langkah-langkah yang diambil oleh Bybit meliputi:

  • Kerjasama Internasional: Bekerja sama dengan Interpol, otoritas di Singapura, dan analis blockchain seperti Chainalysis untuk melacak dan mencegah penyebaran dana curian.
  • Evaluasi Sistem Keamanan: Meningkatkan sistem proteksi, meskipun opsi rollback pada blockchain Ethereum pernah dipertimbangkan namun dianggap kontroversial.
  • Penanggulangan Likuiditas: Mencari pinjaman dari mitra strategis untuk memastikan platform tetap dapat melayani penarikan pengguna.

Implikasi untuk Industri Kripto

Peretasan terhadap Bybit menjadi pengingat keras bahwa industri kripto masih rentan terhadap serangan siber, meskipun telah menggunakan sistem keamanan canggih seperti cold wallet. Insiden ini dapat mempengaruhi kepercayaan publik terhadap platform pertukaran kripto dan mendorong pengguna untuk lebih berhati-hati dalam mengelola aset digitalnya.
Penting bagi para investor untuk:

  • Mengamankan aset di dompet pribadi
  • Mengaktifkan fitur keamanan tambahan
  • Menyebarkan kesadaran tentang risiko peretasan di industri kripto

Kesimpulan

Kasus peretasan Bybit dengan nilai lebih dari 1,4 miliar dolar AS mengungkapkan tantangan besar dalam mengamankan aset digital di era kripto. Meskipun dana pelanggan tetap terlindungi melalui sistem cadangan 1:1, insiden ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas likuiditas dan kepercayaan pengguna. Kerjasama internasional dan evaluasi sistem keamanan menjadi kunci untuk mencegah serangan serupa di masa depan.

banner 325x300