Kota Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara, memiliki keberagaman moda transportasi yang menjadi ciri khasnya, salah satunya adalah becak motor atau betor. Kehadiran becak motor di Kota Medan merupakan perpaduan antara tradisi transportasi lokal dan kebutuhan mobilitas masyarakat masa kini.
Becak motor di Kota Medan pada awalnya menggunakan sepeda motor klasik bermerek BSA, Norton, dan lainnya, yang dilengkapi dengan gandengan berukuran besar. Keunggulan utama becak motor adalah kemampuannya menjangkau area-area sempit dan sulit dilalui kendaraan roda empat, serta tarif yang terjangkau bagi masyarakat.
Seiring perkembangan zaman, becak motor di Kota Medan juga mengalami proses modernisasi. Berbagai inovasi dilakukan, baik dari segi desain, teknologi, maupun fitur yang ditawarkan. Kini, becak motor dilengkapi dengan sepeda motor bertenaga lebih besar, penambahan lampu penerangan, serta peningkatan kenyamanan bagi penumpang.
Perpaduan antara tradisi dan mobilitas masa kini pada becak motor di Kota Medan menjadi salah satu daya tarik tersendiri. Keberadaan becak motor tidak hanya menjadi bagian dari budaya transportasi lokal, tetapi juga berperan penting dalam menjembatani kebutuhan masyarakat akan alat transportasi yang mudah diakses dan terjangkau.
Para pengemudi becak motor di Kota Medan berperan aktif dalam menghubungkan warga dengan berbagai destinasi, seperti pusat perbelanjaan, stasiun, dan tempat-tempat strategis lainnya. Mereka menjadi mitra mobilitas bagi masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi.
Upaya-upaya untuk menjaga eksistensi becak motor di Kota Medan terus dilakukan, baik dari segi regulasi, peningkatan kualitas layanan, maupun promosi sebagai daya tarik bagi wisatawan. Dengan demikian, becak motor dapat terus berperan sebagai ikon transportasi khas Kota Medan yang menghubungkan antara tradisi dan mobilitas masa kini.