Verrell Bramasta, sebuah nama yang tidak asing lagi di dunia hiburan Indonesia, baru-baru ini menjadi pembicaraan hangat usai kunjungannya ke lokasi banjir di Sumatera Barat. Dalam perjalanan tersebut, mantan kekasih Natasha Wilona ini menggunakan sebuah rompi yang menyebabkan banyak penilaian negatif dari warganet. Menghadapi situasi ini, Verrell pun memberikan klarifikasi.
Kunjungan ke Lokasi Banjir
Pada 30 November 2025, Verrell dan anggota Komisi X DPR RI lainnya mengunjungi Padang untuk meninjau dampak bencana banjir. Di sana, ia mengenakan kaus hitam, celana panjang abu-abu, dan sepatu boots karet, serta rompi yang disebut sebagai tactical vest. Namun, penampilannya tidak luput dari sorotan, dan banyak pengguna media sosial yang menganggapnya berlebihan untuk situasi tersebut.
Netizen bahkan mempertanyakan keputusan Verrell untuk mengenakan rompi yang dianggap tidak relevan saat membantu korban bencana. Komentar-komentar pedas pun muncul, menambah tekanan di media sosial untuk artis muda ini.
Penjelasan Verrell
Setelah menerima berbagai kritikan tajam, Verrell pada akhirnya menjelaskan bahwa rompi yang dikenakannya bukanlah rompi antipeluru, melainkan tactical vest yang biasanya digunakan dalam kegiatan di luar ruangan. “Tactical vest ini tidak dilengkapi pelat balistik. Fungsinya lebih untuk membawa peralatan seperti air minum,” jelas Verrell kepada awak media.
Verrell ingin menunjukkan kepada publik bahwa penampilannya bukan hanya masalah fashion, tetapi lebih kepada kepraktisan saat berada di lokasi yang memerlukan perhatian terhadap berbagai hal. “Saya berharap ini bisa menjelaskan dan mengurangi kesalahpahaman yang ada,” lanjutnya.
Mengatasi Hujatan dari Warganet
Menghadapi kritik dari warganet merupakan tantangan tersendiri. Verrell mengaku bahwa dia mempersiapkan mental untuk menerima segala bentuk reaksi, baik positif maupun negatif. “Saya ingin tetap fokus pada tujuan saya membantu. Saya tidak ingin terpengaruh oleh komentar negatif,” ungkapnya dengan rasa percaya diri.
Dia menyadari bahwa sebagai seorang publik figur, setiap tindakan dan keputusannya akan selalu diperhatikan masyarakat. “Saya berharap orang-orang bisa melihat niat baik saya dan bukan hanya penampilan saya,” tambah Verrell.
Tanggapan dari Netizen
Pernyataan Verrell ini membangkitkan reaksi beragam di kalangan warganet. Beberapa netizen masih mempertahankan argumen bahwa tindakan memakai vest yang mirip rompi antipeluru tidak pantas. “Ini bukan saatnya untuk beraksi seperti petugas SWAT. Seharusnya lebih sederhana,” tulis salah satu akun di media sosial.
Sementara itu, ada pula suara-suara yang mendukungnya. “Yang penting, dia datang untuk membantu. Kita seharusnya mendukung niat baik, bukan mengkritiknya,” kata pengguna lain. Perdebatan ini menunjukkan bahwa pandangan masyarakat selalu berbeda-beda, dan inilah yang menjadikan media sosial tempat berdiskusi.
Pentingnya Kesadaran Sosial
Verrell ingin menekankan bahwa kunjungannya ke lokasi bencana bukan hanya sebuah acara publik semata. Dia berharap bisa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu kemanusiaan dan solidaritas sosial. “Kita semua harus peduli terhadap mereka yang tertimpa musibah,” ungkapnya.
Dengan segala hal yang terjadi, Verrell ingin orang-orang berfokus pada tujuan mulia tersebut. Terlepas dari semua kritik yang muncul, ada niat baik di balik kehadirannya di lokasi bencana.
Kesimpulan: Melangkah ke Depan
Verrell Bramasta telah memberikan penjelasan yang cukup jelas terkait hujatan yang diterimanya. Dengan sikap yang tenang dan berfokus pada niat baik, dia menunjukkan bahwa meskipun kritik mungkin tidak bisa dihindari, ia tetap berusaha untuk melakukan yang terbaik.
Kehadirannya di lokasi bencana harus dipandang sebagai upaya untuk membantu dan menginspirasi orang lain agar lebih peduli. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh komentar, penting bagi kita semua untuk tetap menghargai niat baik dan kritikan yang membangun. Semoga pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi Verrell dan publik lainnya.



















