Baterai adalah jantung dari setiap ponsel. Tanpa baterai yang sehat, semahal atau secanggih apa pun smartphone Anda, tetap saja tidak akan optimal. Sayangnya, banyak pengguna yang tanpa sadar mempercepat kerusakan baterai lewat kebiasaan-kebiasaan sepele yang dilakukan setiap hari. Padahal, umur baterai bisa diperpanjang jika kita lebih paham cara memperlakukannya dengan benar.
Berikut ini adalah tujuh kebiasaan sehari-hari yang diam-diam merusak baterai HP. Cek apakah Anda masih sering melakukannya.
1. Meletakkan Ponsel di Bawah Bantal Saat Tidur
Mungkin terasa praktis, apalagi kalau sedang menunggu alarm pagi. Tapi meletakkan ponsel di bawah bantal, apalagi sambil dicas, bisa sangat berbahaya. Ketika tertutup bantal, panas dari pengisian daya tidak bisa keluar. Akibatnya, suhu ponsel meningkat, dan baterai pun terpapar panas terus-menerus.
Bukan hanya memperpendek usia baterai, ini juga berpotensi menyebabkan overheat parah hingga kebakaran. Solusinya, letakkan ponsel di permukaan keras dan terbuka saat mengisi daya, seperti meja atau lantai dengan sirkulasi udara baik.
2. Menggunakan HP Saat Sedang Dicas
Kebiasaan ini umum terjadi, apalagi saat sedang bermain gim, menonton film, atau membuka media sosial. Padahal, pengisian daya sudah memanaskan baterai. Kalau ditambah beban kerja berat, suhu internal meningkat drastis.
Jika ini dilakukan terus-menerus, umur baterai akan menurun lebih cepat. Gunakan waktu charging untuk istirahat sejenak dari layar. Ponsel dan mata Anda sama-sama butuh jeda.
3. Mengisi Daya Tanpa Melepas Casing
Casing memang melindungi bodi ponsel dari benturan. Tapi saat mengisi daya, casing—terutama yang tebal atau berbahan silikon—bisa menghambat pelepasan panas. Akibatnya, panas terjebak di dalam, membuat suhu baterai naik.
Lebih baik lepaskan casing saat mengecas, terutama jika Anda merasa ponsel jadi panas saat diisi daya. Biarkan udara mengalir dengan leluasa untuk membantu pendinginan.
4. Menggunakan Charger Murah atau Sembarangan
Charger KW, tidak bersertifikat, atau colokan dari merek berbeda bisa menimbulkan banyak masalah. Arus dan tegangan yang tidak stabil bukan hanya merusak baterai, tapi juga komponen lain seperti IC charging dan motherboard.
Gunakan charger bawaan atau minimal charger pihak ketiga yang bersertifikat resmi. Hindari mengisi daya lewat stopkontak murahan, colokan tanpa grounding, atau powerbank asal-asalan.
5. Menunggu Baterai 0 Persen Baru Diisi
Ini adalah mitos zaman dulu yang masih dipercaya sebagian orang. Baterai lithium-ion modern justru lebih awet jika tidak dibiarkan kosong total. Mengosongkan daya hingga 0 persen terus-menerus bisa mempercepat kerusakan sel baterai.
Idealnya, isi daya saat baterai berada di kisaran 20 sampai 30 persen. Hal ini membantu mempertahankan kapasitas maksimal baterai lebih lama.
6. Mengisi Daya Semalaman
Memang praktis, tinggal colok sebelum tidur, bangun-bangun baterai sudah penuh. Tapi membiarkan ponsel dicas semalaman bisa memaparkan baterai ke suhu tinggi dalam waktu lama. Walaupun ponsel modern punya fitur cut-off otomatis, tetap saja suhu internal meningkat saat pengisian.
Kalau Anda sering mengisi daya saat tidur, coba aktifkan fitur charging terjadwal jika tersedia. Atau gunakan smart plug dengan timer agar charger mati otomatis setelah beberapa jam.
7. Menyimpan Ponsel di Suhu Ekstrem
Jangan biarkan ponsel tergeletak di dashboard mobil yang terpanggang matahari atau di bawah AC langsung. Suhu ekstrem, baik panas maupun dingin, bisa merusak struktur kimia dalam baterai.
Idealnya, simpan ponsel di suhu ruang normal. Hindari paparan langsung sinar matahari atau suhu beku, karena ini mempercepat degradasi baterai secara signifikan.
Bonus: Jangan Percaya Mitos Charging
Masih banyak mitos beredar seputar pengisian baterai, seperti harus dicas penuh sebelum digunakan pertama kali, atau tidak boleh mencabut charger sebelum 100 persen. Baterai sekarang jauh lebih canggih dan tidak memerlukan perlakuan seperti itu.
Fokus saja pada kestabilan suhu, kualitas charger, dan hindari kebiasaan ekstrem. Jika perlu, gunakan aplikasi pemantau baterai yang dapat memberi peringatan saat suhu berlebih atau siklus pengisian abnormal.