Kejadian yang Menggemparkan
Pada 24 Mei 2025, Deli Serdang dilanda kejadian yang mengejutkan ketika Jaksa Kejari, Jhon Wesly Sinaga, dan stafnya, Acsensio Hutabarat, menjadi korban pembacokan di ladang sawit milik Jhon. Insiden ini terjadi sekitar pukul 13.15 WIB dan langsung menarik perhatian masyarakat serta media.
Jhon dan Acsensio berangkat dari Kota Medan ke ladang untuk memanen sawit. Mereka tiba di ladang sekitar pukul 10.40 WIB dan mulai bekerja. Namun, kehidupan mereka berubah drastis ketika dua orang tidak dikenal datang dengan sepeda motor dan langsung menyerang mereka.
Serangan yang Brutal
Menurut saksi mata di lokasi kejadian, kedua pelaku datang dengan membawa tas pancing yang berisi senjata tajam. “Mereka datang dengan sepeda motor dan langsung menyerang tanpa peringatan. Kami semua panik,” ungkap salah satu petani yang bekerja di dekat ladang tersebut.
Serangan ini berlangsung cepat dan brutal. Jhon dan Acsensio tidak sempat melakukan perlawanan. “Saya melihat mereka dibacok secara berulang kali. Itu adalah momen yang sangat mengerikan,” tambah saksi tersebut. Setelah serangan, kedua korban mengalami luka parah dan segera dilarikan ke rumah sakit.
Penangkapan Pelaku
Setelah menerima laporan mengenai insiden tersebut, pihak kepolisian langsung bergerak cepat. Brigjen Sumaryono, Dirreskrimum Polda Sumut, mengonfirmasi bahwa dua orang pelaku berhasil ditangkap dalam waktu singkat. “Kami telah mengamankan Alpa Patria Lubis, yang diduga sebagai otak dari aksi ini, dan Surya Darma, eksekutor dari pembacokan,” ujarnya.
Penangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda; Alpa ditangkap di Jalan Pancing, sedangkan Surya ditangkap di Kota Binjai. “Kedua pelaku ini adalah residivis yang sebelumnya terlibat dalam kasus kriminal,” tambahnya, menunjukkan bahwa tindakan mereka bukanlah hal baru.
Motif Pembacokan
Mengenai motif di balik pembacokan, pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut. “Kami menduga tindakan ini berkaitan dengan kasus yang sedang ditangani oleh Jhon. Namun, kami perlu menggali informasi lebih dalam untuk memastikan,” kata Kasi Penkum Kejati Sumut, Adre W Ginting.
Sebelum serangan terjadi, Acsensio sempat menghubungi rekannya, Dodi, untuk memberi tahu bahwa mereka sedang berada di ladang. “Kami tidak menyangka bahwa informasi itu akan berujung pada serangan brutal ini,” ungkap Dodi, yang merasa sangat terpukul oleh kejadian tersebut.
Reaksi Masyarakat
Berita mengenai pembacokan ini segera menyebar dan memicu reaksi keras dari masyarakat. Banyak yang merasa marah dan kecewa atas tindakan kekerasan yang menimpa aparat penegak hukum. “Ini adalah serangan yang sangat tidak bisa diterima. Jaksa seharusnya dilindungi, bukan diserang,” ungkap seorang aktivis yang peduli pada isu-isu hukum.
Masyarakat berharap agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. “Kami ingin keadilan ditegakkan. Tindakan seperti ini harus dihukum seberat-beratnya,” tambah seorang warga yang mengikuti berita tersebut.
Tindakan Dinas Terkait
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Utara juga memberikan respons cepat terhadap insiden ini. Sekretaris Dinas, Hadeli Rosyaidi, mengungkapkan dukungannya kepada pihak kepolisian. “Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini dan berharap agar keadilan segera ditegakkan,” ujarnya.
“Tidak ada tempat untuk kekerasan seperti ini. Kami akan memastikan bahwa semua pihak yang terlibat akan mendapatkan hukuman yang sesuai,” tegas Hadeli. Pihak dinas berjanji akan bekerja sama dengan kepolisian untuk menjaga keamanan bagi aparat penegak hukum.
Proses Hukum Berlanjut
Setelah penangkapan, proses hukum kini memasuki fase penyelidikan yang lebih dalam. Pihak kepolisian berkomitmen untuk memastikan bahwa semua yang terlibat dalam tindakan kekerasan ini akan diadili. “Kami akan memeriksa semua kemungkinan dan tidak akan membiarkan tindakan ini terlewat begitu saja,” kata Brigjen Sumaryono.
Pengacara yang mewakili Jhon juga menyatakan bahwa mereka akan menuntut keadilan. “Kami akan memastikan bahwa semua pelaku, termasuk yang mungkin menjadi otak dari kasus ini, ditangkap dan diadili,” ujarnya dengan tegas.
Harapan untuk Keamanan
Kasus ini menjadi pengingat bagi semua pihak mengenai pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban. “Kita tidak bisa membiarkan tindakan kekerasan ini menjadi hal yang biasa. Harus ada upaya bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi semua,” ungkap Jihan Hanifha, Ketua DPRD Kalsel.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan setiap tindakan mencurigakan kepada pihak berwajib. “Keselamatan kita bersama adalah tanggung jawab kita semua. Mari kita tingkatkan kesadaran akan keamanan di lingkungan kita,” ujarnya.
Kesimpulan
Insiden pembacokan Jaksa Kejari Deli Serdang dan stafnya menunjukkan betapa pentingnya perlindungan bagi aparat penegak hukum. Dengan penangkapan dua pelaku, diharapkan keadilan dapat ditegakkan dan tindakan kekerasan tidak terulang di masa mendatang. Semua pihak, termasuk masyarakat, harus berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi penegakan hukum.